KBRN, Banda Aceh : Vitalik Buterin, salah satu pendiri Ethereum, menyampaikan ketidakpuasannya terhadap regulasi kripto di Amerika Serikat. Dalam diskusi di Warpcast, Buterin berpendapat bahwa sistem regulasi saat ini mendorong penciptaan proyek yang menawarkan janji keuntungan yang samar tanpa substansi nyata.
Menurutnya, jika pengembalian kripto dan hak dikategorikan sebagai sekuritas, fokus harus beralih ke pengembangan token yang mempertahankan atau meningkatkan nilai ekonominya. Buterin juga menekankan pentingnya kolaborasi tulus antara regulator dan industri kripto untuk menciptakan lingkungan regulasi yang lebih baik.
Buterin juga mengkritik fenomena di mana proyek yang memberikan informasi jelas tentang pengembalian dan hak sering diklasifikasikan sebagai sekuritas dan menghadapi regulasi yang lebih ketat. Dia menyebut ini sebagai "anarkotirani" yang merugikan ruang kripto. Menurutnya, harus ada risiko lebih besar untuk penerbitan token tanpa proposisi nilai jangka panjang yang jelas, dan kepatuhan terhadap praktik terbaik harus memberikan keamanan bagi token kripto.
Komentar Buterin muncul setelah keputusan hakim AS pada 28 Juni yang menolak klaim SEC bahwa penjualan sekunder token Binance BNB memenuhi syarat sebagai sekuritas. Keputusan ini dipengaruhi oleh kasus SEC vs. Ripple, di mana realitas ekonomi transaksi ditekankan dalam penerapan Uji Howey. Hakim memutuskan bahwa penjualan sekunder Binance Coin tidak memenuhi syarat sebagai sekuritas, menandai kemenangan signifikan bagi pedagang kripto. (sumber:crypto.news)