KBRN, Jambi: Sosial media telah memainkan peran penting dalam memperkuat demokrasi di seluruh dunia khususnya di Indonesia. Platform seperti Twitter, Facebook, dan Instagram memungkinkan penyebaran informasi dengan cepat dan luas, memberikan suara kepada individu yang sebelumnya mungkin tidak memiliki platform untuk menyuarakan pendapat mereka. Sosial media juga memfasilitasi partisipasi warga dalam diskusi politik, kampanye, dan gerakan sosial, sehingga memungkinkan masyarakat untuk lebih terlibat dan berpartisipasi aktif dalam proses demokratis. Dengan adanya akses yang lebih mudah dan terbuka terhadap informasi, masyarakat menjadi lebih terinformasi dan dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam memilih pemimpin dan kebijakan.
"Sosial media memang menjadi salah satu media untuk penyampaian informasi. Terutama generasi Z yang memang cenderung menggunakan sosial media untuk mencari tahu informasi salah satunya yang sedang viral itu seperti apa" Kata Diandra Safira, salah seorang selebgram Jambi kepada RRI.
Namun, sosial media juga menghadirkan tantangan bagi demokrasi. Penyebaran disinformasi dan berita palsu dapat mengaburkan kebenaran dan mempengaruhi opini publik secara negatif. Algoritma yang digunakan oleh platform sosial media sering kali memperkuat bias dan menciptakan echo chamber, di mana individu hanya terpapar pada informasi yang sesuai dengan pandangan mereka sendiri, sehingga mengurangi dialog yang sehat dan konstruktif. Selain itu, privasi dan keamanan data pengguna juga menjadi perhatian, karena data pribadi dapat digunakan untuk tujuan politik yang tidak etis. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk bekerja sama dalam mengatasi tantangan ini agar sosial media dapat terus mendukung dan memperkuat demokrasi.
"Terkadang memang informasi yang beredar belum tau kebenarannya seperti apa, valid atau hoax. Tapi setidaknya sosial media memang punya peranan penting sebagai salah satu akses dalam menyuarakan pendapat bagi masyarakat yang selama ini tidak sampai ke pemerintah" Jelas M. Farisi, Ketua Komunitas Peduli Pemilu & Demokrasi Jambi ini.