Lain Lain

Cat Kuku, Bahan, Dan Efefknya

Oleh: Ronald Simbiak Editor: 01 Jul 2024 - 07:38 Nabire

KBRN, Nabire: Cat kuku atau kuteks memanglah sebuah fashion yang digunakan oleh sejumlah wanita di era modern ini, tidak banyak yang menggunakan kuku palsu daripada cat kuku.

Apa itu cat kuku?

Cat kuku adalah produk yang digunakan untuk melapisi lempeng kuku agar tampilannya lebih cantik.

Mengecat kuku bahkan juga bisa dilakukan untuk mengatasi masalah kuku tertentu, seperti kuku yang terkelupas atau melunak. 

Perawatan kuku yang satu ini mengandung formula yang bertujuan untuk meningkatkan tampilan kuku dengan menyamarkan kuku yang retak atau terkelupas.

Kandungan kutek biasanya terdiri dari campuran polimer organik dan beberapa bahan lainnya untuk memberikan warna dan tekstur yang unik. 

Anda bisa mewarnai kuku sebagai bagian dari manicure dan pedicure di salon, atau melakukannya sendiri di rumah dengan membeli produk kutek yang dijual bebas. 

Produk kutek, termasuk berbentuk gel, cairan, dan bubuk, umumnya mengandung bahan-bahan, seperti: 

dibutyl phthalate (DBP), 

toluene, 

formaldehida,

kamper,

parafin, 

metakrilat,

aseton, dan

asetonitril.

Jenis cat kuku

1. Cat kuku biasa

Jenis kutek yang paling sering digunakan untuk mengecat kuku adalah kutek konvensional.

Cat kuku yang satu ini biasanya harus dioleskan beberapa kali pada kuku dan dapat dikeringkan dengan udara. 

Kutek ini mengandung polimer yang dilarutkan. Selama proses pengeringan, pelarut akan menguap dan polimer pun mengeras sehingga menghasilkan cat yang menempel pada kuku. 

2. Cat kuku gel

Ini adalah salah satu jenis kutek kuku yang cukup populer. Varian kutek yang satu ini terbilang cukup tahan lama dibandingkan jenis lainnya karena mengandung polimer metakrilat. 

Cara pemakaiannya pun mirip dengan kutek kuku pada umumnya, tetapi tidak akan mengering dengan sendirinya. Anda perlu mengeringkan kutek di bawah lampu LED atau ultraviolet. 

Berbeda dengan kutek biasa, kutek gel lebih sulit dihilangkan dan dapat bertahan selama dua minggu. 

Anda bisa menghilangkan kutek gel dengan merendam kuku dalam kandungan aseton murni dengan waktu yang tergantung pada formula di dalamnya. 

3. Cat kuku bubuk

Tidak hanya dalam bentuk gel, kutek kuku bisa Anda temukan dalam bentuk bubuk. Varian yang satu ini biasa digunakan dalam proses manikur dan pedikur. 

Cat yang terdiri dari bubuk akrilik halus ini nantinya akan dicampurkan dengan bahan perekat agar dapat menempel di kuku. 

Bahan perekat ini dapat membuat cat bubuk mengeras dan memberikan warna yang pekat pada kuku. 

4. Cat kuku nontoksik atau tidak beracun

Ada jenis kutek yang memiliki label nontoksik atau tidak mengandung bahan beracun. 

Namun, klaim nontoksik pada kutek kuku masih perlu dipertanyakan, mengingat kandungan bahan kimia yang bisa menimbulkan risiko tertentu. 

Label nontoksik pada kutek mengacu pada ketiadaan lima bahan yang cukup spesifik, yakni: 

formaldehida, 

toluene, 

dibutyl phthalate (DBP), 

formaldehida, 

resin, dan 

kamper.

Mengutip situs Harvard Health Publishing, formaldehida merupakan bahan pengawet yang diyakini dapat menyebabkan kanker. 

Senyawa ini juga yang menjadi zat yang dapat menyebabkan reaksi alergi. Sifat ini juga berlaku untuk resin formaldehida, dibutil ftalat, dan toluene. 

Sementara itu, kamper merupakan minyak yang digunakan sebagai obat oles, tetapi bisa menjadi racun ketika tertelan. 

Sejumlah penelitian juga melaporkan bahwa bahan kimia dalam cat kuku dapat terserap ke dalam tubuh, tetapi belum dapat ditentukan berapa jumlah pastinya.