daerah

DPRD Jatim Minta ada Pengecualian Penghentian Umroh asal Indonesia

Oleh: Anik Hasanah Editor: Afrizal Aziz 10 May 2020 - 11:31 kbrn-pusat
KBRN, Surabaya : Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, berharap ada pengecualian jamaah asal Indonesia, untuk bisa tetap melaksanakan ibadah umroh.

Hartoyo, anggota Komisi E DPRD Jatim berharap, akan ada pembicaraan atau koordinasi lebih intens antara Indonesia dan Pemerintah Arab Saudi, perihal kebijakan penghentian sementara pelaksanaan Umroh.

"Mudah mudahan ada semacam pendekatan, supaya dihapus khusus Indonesia, karena faktanya memang gak ada (kasus korona, red)," ujarnya, Kamis (26/2/2020).

Hartoyo yakin, jika Arab Saudi memiliki list atau data negara negara mana saja yang sudah terindikasi terjangkut virus korona. Dan dirinya juga yakin, Indonesia masih aman dari virus ini.

"Untuk itulah, pasti kan berdasarkan list list itu, ada di Saudi terkait masalah korona itu," tambahnya.

Kekhawatiran pemerintah Arab Saudi terkait penyebaran virus korona yang bisa saja dibawa oleh jamaah umroh, diharapkan ada langkah langkah pencegahan.

"Lha pasti Arab Saudi gak mungkin begitu saja, pasti ada pencegahan penanggulangan, pasti sudah dipersiapkan," tambahnya.

Sehingga, menurut Hartoyo, tidak perlu melarang jamaah untuk beribadah umroh. Langkah pencegahan mulai dari masuk negara Arab, hingga masuk ke Tanah Suci, diharapkan ada alat alat yang mendeteksi.

"Katakanlah mulai masuk Makkah, atau di Masjid Nabawi, sudah diantisipasi. Masalah cek fisik, terdeteksi, kalau ada, pasti muncul katakanlah lampu merah, atau lampu hijau, kalau merah ada indikasi korona, dan hijau bebas, saya rasa itu," tandasnya.