daerah

Refleksi 232 Tahun Denpasar di Mata Akademisi

Oleh: Ni Putu Nirawati Editor: Afrizal Aziz 10 May 2020 - 11:31 kbrn-pusat

KBRN, Denpasar: Kota Denpasar di usianya ke 232 tahun  dinilai telah mampu mewujudkan beberapa identitasnya sebagai Kota Budaya, Smart City, maupun Kota Pusaka. Hal tersebut tidak terlepas dari keseriusan Pemerintah Kota dibawah komando Walikota Denpar Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra menjalankan program-program berlandaskan budaya.

Tokoh Masyarakat sekaligus Akademisi Universitas Udayana Profesor Nyoman Suarka kepada RRI di Denpasar Kamis, (27/2/2020) mengatakan dengan usia Denpasar melampaui dua abad kemajuan di semua lini sudah mampu dicapai dengan baik.

“Pemerintah Kota Denpasar dalam rangka mencapai misinya sudha berlandaskan pembangunan berwawasan budaya”, ujarnya.

Profesor Nyoman Suarka mengatakan secara pribadi dirinya sangat mengapresiasi kemajuan di bidang kebudayaan di Kota Denpasar. Ke depan ia berharap di tengah kondisi masyarakat yang heterogen pemerintah perlu menambah ruang-ruang budaya di lingkungan masyarakat.

“Pemajuan kebudayaan yang luar biasa menurut saya, baik itu dalam rangka upaya perlindungannya, upaya pengembangannya, upaya pemanfaatannya maupun pembinaannya”, ujarnya.

Ruang Budaya itu menurut akademisi Unud itu sangat penting untuk melahirkan industri budaya di jantung kota. Bila itu terwujud secara otomatis kesejahteraan masyarakat lokal akan terwujud dengan sendirinya.