KBRN, Ponorogo: Bakal calon bupati petahana Sugiri Sancoko menepis kabar dirinya pecah kongsi dengan bakal calon wakilnya.
Hal ini menyusul turunnya surat tugas dari DPP PDI Perjuangan yang tak menyantumkan nama Lisdyarita.
Selain itu surat bernomor 6165/IN/DPP/V/2024 dari DPP PDI Perjuangan itu disebutnya sebagai undangan serta instruksi pemenangan Pilkada 2024.
Sugiri menjelaskan, surat tertanggal 30 Mei itu merupakan undangan pertemuan bakal calon bupati (bacabup) kader PDI Perjuangan yang maju kembali pada Pilkada.
"Rekomendasinya belum, baru surat undangan dari partai,’’ tegasnya.
Saat ditanya tidak tercantumnya nama Lisdyarita dalam surat tersebut, Sugiri justru menjawab jika calon pendampingnya menjadi milik parpol koalisi.
Hal itu lantaran PDI Perjuangan hanya mendapat tujuh kursi, asumsinya, perlu kursi tambahan dari parpol koalisi.
“Banyak sekali yang bertanya kok sendiri, karena PDI Perjuangan Ponorogo hanya mendapatkan tujuh kursi, belum cukup berangkatkan calon berpasangan,’’ ungkapnya.
Meski nihil nama Lisdyarita dalam undangan, Kang Giri, panggilan akrab Sugiri Sancoko, menilai bukan berarti kesempatan wakilnya itu pupus.
Bahkan dia mengaku berat jika maju tanpa Lisdyarita. Sugiri merasa klik dengan Lisdyarita yang telah mendampinginya selama memimpin Bumi Reog.
“Kami melamar (balon) bersama-sama, jadi kami berharap bisa masih bekerja sama untuk Ponorogo lebih baik,’’ ucapnya sembari menyebut masih menantikan rekom dari PDI Perjuangan, ditulis Selasa (4/6/2024).
Ketua Bapilu DPC PDI Perjuangan Ponorogo itu menambahkan, saat ini partainya tengah berkonsolidasi dengan sejumlah partai membangun koalisi.
Khususnya mereka yang memiliki visi misi sama dengan PDI Perjuangan.
“Secara khusus kami diberi amanah untuk mencari partai yang bisa diajak kerjasama,’’ tandasnya.