tanggap-bencana

Korban Banjir di Cipinang Melayu Mulai Terserang Penyakit

Oleh: Agus Wijananto Editor: 10 May 2020 - 11:31 kbrn-pusat
KBRN, Jakarta : Meski sejak pagi tadi banjir sudah benar-benar surut, namun ratusan warga Cipinang Melayu, Jakarta Timur masih bertahan di tempat pengungsian yang berada di masjid kampus Universitas Borobudur, Kalimalang Jakarta Timur. Dari pantauan RRI di lokasi, korban banjir yang masih bertahan di pengungsian mayoritas adalah perempuan, anak-anak dan lansia. Sementara pria dewasa dan remaja, sudah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan rumahnya.

"Subuh tadi air memang sudah surut.Tapi kita belum bisa masuk rumah, karena masih berantakan dan lembab. Listrik juga masih mati, jadi nggak ada air buat bersihin rumah," kata Bu Etty warga RT 05 RW04 Cipinang Melayu, kepada RRI di lokasi pengungsian, Kamis (27/2/2020).

Berada di lokasi pengungsian dengan udara yang dingin dan angin kencang, membuat  banyak warga, terutama anak-anak dan lansia,  mulai terserang penyakit. Penyakit yang diderita biasanya demam, batuk dan flu.

Posko Kesehatan yang didirikan Biddokkes Polres Jakarta Timur dan Polda Metro Jaya di dekat tempat pengungsian pun selalu didatangi warga, dengan keluhan sakit yang relatif sama.

"Memang kalau korban banjir ini, setelah 1 sampai 2 hari biasanya mereka akan terkena penyakit  akibat infeksi saluran pernafasan (ISPA), seperti batuk, pilek, flu dan demam. Nah setelah 3 hari banjir, biasanya keluhan yang timbul adalah penyakit kulit," kata Briptu Dwi Adiguna, anggota Dokkes Polres Jakarta Timur.

Menurut dia, sejak posko kesehatan ini dibuka Rabu (26/2/2020) kemarin, sudah lebih dari 60 warga yang berobat dan sampai Kamis siang, sudah 30 orang yang datang.

Untuk itu, pihaknya sudah menyiapkan berbagai obat yang dibutuhkan warga korban banjir, termasuk vitamin. Dua unit ambulan juga nampak bersiaga di sebelah posko kesehatan itu.

"Buat antisipasi saja bila ada warga yang membutuhkan penanganan segera," kata Dwi Adiguna.