info-publik

Kolom Bicara : Kredibilitas Media

Oleh: Vinta Editor: Heri Firmansyah 10 May 2020 - 11:30 kbrn-pusat

KBRN, Jakarta : Media terpercaya taat pada asas-asas jurnalisme. Mereka berusaha keras memenuhi sejumlah asas pemberitaan. Obyektifitas, keberimbangan, akurasi, independensi dan verifikasi. Prinsip dasar ini juga dicantumkan dalam kode etik bagi jurnalis baik tingkat internasional maupun nasional.

Namun, kehadiran Internet dan kemunculan media digital telah menggoyahkan iman media. Maraknya berita atau informasi yang diluncurkan media dalam jaringan (online) cenderung mengusung asas kecepatan dan mengabaikan prinsip lain.

Merebaknya virus Corona di Wuhan akhir Desember 2019 dan meluas ke sejumlah negara, termasuk Indonesia, merupakan peristiwa sedih yang tak terlupakan. Korban meninggal mencapai angka 3.000 orang (CNNIndonesia, 03/03/2020). 

Di tengah situasi yang tidak menguntungkan bagi China dan masyarakat dunia media seharusnya tampil menerobos kesimpangsiuran informasi dan hoaks.

Alih-alih melakukan literasi khalayak, sejumlah media ikut-ikutan melakukan disinformasi. Bukan hanya media kecil dan kurang terpercaya, media besarpun melakukannya.

Kegemaraan membuat judul sensasional menggunakan kata: Viral, Astaga, Bikin Kaget, telah menjatuhkan kredibilitas media besar.

Kredibilitas juga jatuh karena asal kutip, lagi-lagi lantaran memburu kecepatan. Selain media daring, dua televisi komersial juga ikut-
ikutan bikin ulah dengan menampilkan reporter yang memakai masker. Sungguh memalukan!

Sejumlah media itu tidak membantu menghadirkan ketenangan sebaliknya membangkitkan kepanikan warga. Bila kepanikan melanda warga, persoalan semakin rumit dan upaya pencegahan merebaknya virus COVID-19 bisa terhalang. Pada situasi ini, semestinya kredibiltas media ditegakkan, dibuktikan, bukan dilemahkan, dari dalam media sendiri.

Terima kasih.

Oleh   :   Lukas Ispandriarno

              Pakar Komunikasi Publik Unversitas Atma Jaya Yogyakarta