kuliner-nusantara

Saatnya Kopi Ber-SNI Indonesia Mendunia

Oleh: Heri Firmansyah Editor: Heri Firmansyah 10 May 2020 - 11:30 kbrn-pusat

KBRN, Jakarta : Bicara soal kopi mungkin tidak akan pernah ada habisnya. Bagi kamu penggemar minuman ini, pastinya merasa dimanjakan dengan banyaknya kedai kopi yang menjamur di Indonesia.

Indonesia sendiri, menurut Organisasi Kopi Internasional (ICO), merupakan produsen keempat terbesar di dunia dari segi hasil produksi setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia, yakni sebanyak 12 juta karung kopi per tahunnya.

Inilah juga yang mendorong Badan Standardisasi Nasional (BSN) menggelar Festival Kopi Ber-SNI dengan menggandeng Kementerian Pertanian dan Dewan Kopi Indonesia (Dekopi) di kawasan Thamrin 10, bersamaan dengan penyelenggaraan Car Free Day, Minggu (8/3/2020). Festival ini diselenggarakan dalam rangkaian Hari Kopi Nasional yang diperingati setiap tanggal 11 Maret.

Kepala Badan Standardisasi Nasional Bambang Prasetya kepada wartawan di sela-sela penyelenggaraan festival mengatakan, tingginya animo masyarakat Indonesia akan minuman kopi, bahkan sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat, membuat BSN berinisiatif menerbitkan 6 jenis Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk kopi.

Keenam SNI tersebut terdiri atas SNI 01-3542-2004 Kopi bubuk; SNI 2907:2008 Biji Kopi; SNI 7708:2011 Kopi gula krimer dalam kemasan; SNI 2983:2014 Kopi Instan; SNI 4314:2018 Minuman kopi dalam kemasan; serta SNI 8773:2019 Kopi Premiks.

"SNI kopi tersebut penting untuk disosialisasikan kepada masyarakat agar mereka paham seperti apa minum kopi yang sehat, atau produk kopi seperti apa yang terjamin keamanannya," ujar Bambang.

Ia menjelaskan, dari keenam SNI tersebut satu diantaranya merupakan SNI wajib yakni SNI 2983:2014 Kopi Instan.

"Saat ini jumlah industri penerap SNI Kopi Instan berjumlah 41 industri. Sementara jumlah penerap SNI Kopi bubuk berjumlah 4 industri, serta biji kopi 1 industri," imbuh Bambang.

Ia juga mendorong industri kopi lainnya yang belum menerapkan SNI agar dapat menerapkan SNI. Sebab, adanya SNI akan menjamin para penikmat kopi memperoleh kualitas kopi Indonesia, yang pada gilirannya dapat menunjang kopi Indonsia bersaing di kancah internasional.

Deputi Penerapan Standar dan Akreditasi BSN, Zakiyah menambahkan, Festival Kopi Ber-SNI ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, petani kopi, serta pegiat industri kopi, karena mereka dapat memperoleh informasi lengkap mengenai SNI kopi serta penerapannya.

Kegiatan festival dimeriahkan dengan kegiatan Sruput Kopi SNI berupa minum bareng 2.000 cup kopi SNI, demo pembuatan kopi oleh Barista Ardian Maulana dan panggung hiburan, yang juga dihadiri oleh Ketua Dekopi Anton Apriyono serta mantan Menristek AS Hikam. 

Selain di kawasan Thamrin 10 hari ini, Festival Kopi Ber-SNI juga akan diselenggarakan pada 11 Maret 2020, di Auditorium Gedung Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, yang akan dimeriahkan dengan kegiatan talkshow, pameran produk kopi ber-SNI, business matching kopi, pameran peralatan pengolahan kopi, knowledge sharing tentang industri perkopian nasional, serta live report ngopi bareng di beberapa daerah di Indonesia yang juga melibatkan Kantor Layanan Teknis BSN di Riau, Palembang, Bandung, Surabaya dan Makassar.