info-publik

Hubei Kosong Kasus Baru COVID-19 : Virus Ini Bisa Dihentikan, Indonesia Pasti Bisa!

Oleh: Editor: 10 May 2020 - 11:28 kbrn-pusat

KBRN, Jakarta : Untuk pertama kali, sejak merebaknya wabah Corona Virus Disease 2019 atau disingkat COVID-19, provinsi Hubei, China, tempat pandemi tersebut berasal, tidak ada laporan kasus positif infeksi baru maupun sejenisnya.

Artinya tidak ada transmisi domestik baru Covid-19, hingga tonggak utama dalam perang negara melawan pandemi. Demikian dilansir The Guardian, Kamis (19/3/2020).

Komisi kesehatan nasional China memang melaporkan, pada hari Kamis ada 39 kasus baru, tetapi semua adalah kedatangan dari luar negeri baru-baru ini. Sementara untuk warga lokal, khususnya di provinsi Hubei, tidak ada kasus baru dalam bentuk apa pun selama hari Rabu kemarin.

Kabar ini merupakan titik terang, bahwa virus ini bisa dihentikan, alias bisa berakhir. Memang sudah banyak korban bergelimpangan. Namun belkajar dari China, negara-negara lain yang sekarang berjuang melawan COVID-19 harus yakin bahwa apa yang terjadi saat ini akan berakhir.

Syaratnya hanya satu, penanganan serius dan profesional, diikuti warga masyarakat di dalam negeri masing-masing yang ikut arahan pemerintah supaya bisa segera mengatasi penyebaran COVID-19.

BACA JUGA: Virus Corona Suka dengan Pasien Berpenyakit Jantung, Hipertensi dan Diabetes

Pandemi dimulai di kota Wuhan, Hubei akhir tahun lalu, sebelum menyebar ke seluruh dunia. Sementara negara-negara Asia yang pertama kali terkena tampaknya telah melalui yang terburuk, sekarang ada kekhawatiran tentang gelombang kedua infeksi.

Apa itu? Bahaya yang datang akibat kembalinya orang-orang dari luar negeri, terutama yang berasal dari negara-negara yang juga terkena wabah COVID-19.

Sementara berita baik baru datang dari Tiongkok, Australia dan Selandia Baru justru baru saja mengumumkan bahwa mereka akan menutup perbatasan mereka untuk semua yang bukan penduduk dan bukan warga negara. 

Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison mengatakan perbatasan Australia akan ditutup dari jam 9 malam pada hari Jumat, sementara PM Selandia Baru, Jacinda Ardern mengatakan, pihaknya akan melakukan hal yang sama pada hari ini juga, tepatnya Kamis malam.

Indonesia Bisa Hentikan COVID-19

Kabar dari Hubei, China, harus memberikan motivasi bagi Indonesia, yang saat ini sedang berkutat dengan penanganan penyebaran COVID-19.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menginformasikan, hingga Rabu kemarin, ada 227 kasus Covid-19 di Indonesia setelah masuk tambahan 55 kasus. Dari 227 kasus yang ada, 11 dinyatakan telah sembuh, termasuk pasien pertama yang positif Corona. Sedangkan korban meninggal dunia hingga update terakhir, 19 orang.

Untuk melawan Corona ini, pemerintah menerapkan Social Distancing atau sistem jaga jarak sosial, alias menghindari kerumunan dengan bekerja atau belajar dari rumah, untuk jangka waktu tertentu sesuai arahan pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Penanganan COVID-19 yang dibentuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menghindari kerumunan dalam hal ini disarankan bahwa jarak masing-masing orang dengan sesamanya agar berada dalam radius lebih kurang satu meter.

Pemeriksaan suhu tubuh diterapkan begitu masif di semua pintu masuk perusahaan, lembaga negara, mall, bandar udara, pelabuhan laut, stasiun kereta api, terminal maupun halte bus, sampai pintu-pintu masuk wilayah. Hal serupa juga dilakukan seluruh provinsi di Indonesia.

BACA JUGA: China Ungkap Empat Fakta Baru COVID-19 dan Cara Indonesia Membunuh Tanpa Vaksin

Penggunaan hand sanitizer digalakkan, serta sosialisasi mencuci tangan sesering mungkin menggunakan sabun di bawah air mengalir selama lebih kurang 20 detik.

Yang paling menghebohkan adalah bagaimana melawan Corona tanpa vaksin. Bagaimana caranya? Yaitu dengan menjaga imunitas tubuh melalui konsumsi air rebusan jahe, temulawak, kunyit, serta memperbanyak asupan vitamin C.

Karena pertimbangannya, setelah hidup bersih dilakukan, jika diikuti dengan menjaga imun tubuh melalui asupan ramuan tradisional, badan akan kuat dan tidak mudah terserang virus maupun kuman apapun termasuk COVID-19.

Hasilnya? Pasien pertama sampai keempat yang terinfeksi atau positif COVID-19 ternyata bisa sembuh dalam tempo lebih kurang 14 hari. Mereka sekarang sudah kembali ke tengah-tengah masyarakat, untuk beraktivitas seperti biasa. Tapi para eks pasien Corona tersebut sekarang masih harus berjuang dengan menjaga imunitas tubuh melalui konsumsi ramuan-ramuan tradisional berbahan jahe, temulawak, dan kunyit tersebut.

Jadi, kesimpulannya, dengan kabar baik dari Hubei, China, ditambah lagi keberhasilan sembuh pasien pertama COVID-19 di Indonesia, artinya negara ini sanggup menghadapi virus menyebalkan tersebut. Masyarakat harus mendukung semua langkah pemerintah. Bukan dengan uang, bukan pula dengan menjadi relawan, akan tetapi dengan mengikuti semua arahan pemerintah pusat, itu saja. (Foto: Chine Nouvelle/SIPA/REX/Shutterstock/TheGuardian)