KBRN, Jakarta : Guna menghindari adanya pemalsuan, pihak manajemen Persija Jakarta mendaftarkan desain jersey Macan Kemayoran -julukan Persija- kepada Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Seluruh seragam yang didaftarkan untuk memproteksi dari tindakan ilegal itu diantaranya, seragam kandang, tandang, alternatif dan tiga jersey penjaga gawang.
Selain desain Jersey, tim kebanggaan masyarakat Ibu Kota itu juga mendaftarkan logo Persija dan JUARA sebagai apparel resmi.
Dengan langkah ini, maka seluruh desain jersety Persija serta log dilindungi Undang-Undang No 31 Tahun 2000 tentang desain industri, yang salah satu di dalamnya mengatur tentang hak desain industri.
BACA JUGA: Soal Virus Corona, Beto: Saya Tak Panik, Cuma Khawatir
Dengan kata lain, hal ini membuat seluruh pihak tidak lagi dapat memalsukan segala bentuk aset Persija. Karena apabila terbukti memalsukan, sesuai UU No 31 Tahun 2000 pasal 54 para tersangka dapat di jatuhi hukuman pidana atau denda uang mencapai Rp 300 juta.
Menurut Direktur Utama Persija, Ambono Januarianto langkah tersebtu diakukan demi melindungi aset-aset yang dimiliki oleh tim Macan Kemayoran.
“Sepak bola kini sudah memasuki dunia industri tidak terkecuali di Indonesia,” ucap Januarianto seperti dikutip RRI.co.id dari situs resmi Persija, Jumat (20/03/2020).
Lebih lanjut, Januarianto mengatakan keinginan manajemen untuk memberantas pemalsuan merupakan dasar Persija melakukan pendaftaran ke HKI.
“Sebagai klub profesional, manajemen ingin tidak ada lagi tindakan yang merugikan seperti pemalsuan desain jersey dan bentuk-bentuk lainnya,” tuntasnya.
(Foto: Antara)
/1dey6w4qal7a26f.jpeg)
