KBRN, Kupang : Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) merupakan salah satu terobosan yang diluncurkan oleh Kementrian Sosial (Kemensos) RI dengan menyasar Keluarga Penerima Manfaat (PKH) di seluruh Indonesia lewat program pemberdayaan.
"Saat ini yang lagi digenjot itu adalah Graduasi Mandiri, program pemberdayaan oleh pendamping KPM PKH di lapangan. Dimana para KPM ini didorong untuk bisa mandiri dengan membuka usaha sesuai kemampuan yang dimiliki," kata Maria Gratiana Thani, Koordinator PKH Kota Kupang saat berbincang bersama Pro 4 RRI Kupang di acara Obrolan Akamsi, Kamis (4/7/2024).
"Nah, kalau mereka sudah mandiri, otomatis mereka bisa keluar dari kepesertaan PKH dan menjadi Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) ini," ujarnya lebih lanjut.
Maria Gratiana atau yang kerap dipanggil Grace ini tak menampik, ketergantungan masyarakat terhadap PKH masih cukup tinggi. Dia menilai, ini terjadi lantaran pola pikir masyarakat yang masih menganut paradigma lama.
"PKH ini bantuan pemerintah untuk kita masyarakat, jadi kenapa ditolak? Nama kita 'kan ada di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Ini merupakan pola pikir masyarakat yang masih susah dirubah dan sekaligus tantangan yang kami alami di lapangan," kata Grace.
Sebagai koordinator, Grace pun selalu meyemangati anggotanya untuk terus berinovasi terkait program pemberdayaan bagi para KPM PKH yang ada di kota Kupang.
"Melalui program pemberdayaan ini diharapkan para KPM ini akan bisa berhasil dan mandiri, pada akhirnya mereka akan diberi gelar sebagai Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) ini, sehingga menjadi contoh bagi KPM lainnya untuk berbuat hal yang sama. Apalagi ke depan kita tidak tahu apakah program PKH ini akan berlanjut atau tidak," katanya mengakhiri. (DB)