Kesehatan

Apa Iya? Jagung Manis Bikin Gendut dan Gagal Diet

Oleh: Selina Wayor Editor: Ramli Rumata 06 Jul 2024 - 08:14 Kaimana

KBRN, Kaimana: Jagung manis bukan hanya makanan yang lezat untuk dinikmati di meja makan, tetapi juga menyediakan sejumlah manfaat luar biasa bagi kesehatan. Dari kandungan nutrisinya yang kaya hingga berbagai kegunaan dalam memasak. Jagung manis memiliki rasa manis, renyah dan disukai banyak orang. 

Namun ternyata ada juga mitos mengosumsi jangun manis , mulai dari tinggi lemak hingga gagalkan diet.

Konsumsi jagung manis disukai banyak orang karena rasanya yang manis. Biasanya di rebus atau dibakar, dibuat sup atau tumisan. Juga enak dibuat puding hingga bubur manis.

Dilansir dari Eating Well, ada beberapa mitos terkait mengonsumsi jagung manis. Seperti jagung manis tinggi lemak hingga tinggi kandungan gula yang mengancam diet gagal.


Melansir laman detikfood. Berikut 5 mitios soal konsumsi jagung manis yang masih diyakini  banyak orang sebagai berikut: 


1. Tinggi Lemak

Beberapa orang mengira jagung mengandung banyak lemak. Padahal secara teknis jagung dianggap sebagai makanan rendah lemak, dengan kandungan lemak sekitar 1 gram per bonggol menurut USDA

Jadi, kini tak perlu ragu lagi untuk mengonsumsi jagung. Karena kandungn lemaknya rendah dan bisa dijadikan menu diet yang enak.

Mitos jangung manis satu ini mungkin saja berlaku jika olahan jagung ditambahkan bahan-bahan berlemak. Seperti olesan mentega yang melimpah, keju dan beragam saus lainnya.


2. Bikin Berat Badan Naik

Mitos lainnya dari mengonsumsi jagung manis adalah bisa membuat berat badan naik. Hal ini dapat terjadi kalau olahan jagung itu memiliki junlah kalori yang tinggi.

Jika hanya mengonsumsi jagung mais polos saja, tak akan berampak pada kenaikan berat badan. Karena satu buah jagung itu hanya memiliki sekitar 122 kalori, mirip seperti apel menurut USDA.

Jagung manis juga mengandung serat hampir 3 gram yang bisa membuat kenyang lebih lama. Lalu ada pati resisten jagung, sejenis kaebohidrat yang lambat dicerna yang terbukti membentu mengendalikan berat badan


3. Tinggi Gula

Disebut jagung manis, karena jenis jagung satu ini memang memiliki rasa manis yang alami. Namun, jika disenut timggi gula adalah mitos. Karena, dalam satu buah jagung menis saja hanya memiliki 5 gram gula alami. 

Justru jagung dianggap senagai makanan rendah glikemik, salah satunya karena kandugan seratnya. Karena dicerna dengan lambat, tidak akan menyebabkan lonjakan gula darah yang tidak sehat.


4. Tak Memiliki Manfaat Kesehatan

Jagung manis banyak disenut tak memiliki  manfaat kesehatan. Padahal, faktanya memiliki banyak sekali manfaat yang baik utuk tubuh.

Menurut USDA, disebutkan kalau jagung manis mengandung litein dan fitokimia. Selain itu, kandungan serat tidak larut dalam jagung juga memberikan makanan baik pada usus dalam mengatur kesehatan pencernaan.


5. Bila Dimasak Kehilangan Nutrisi

Mitos lainnya adalah memasak jagung manis justru akan kehilangan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Faktanya, memasak jagung manis dapat meningkatkan manfaat nutrisinya.


Menurut studi pada 2018 di Food Science and Human Wellness, menunjukan bukti bahwa rutim mengonsumsi jagung dapat mengurangi risiko terkena penyakit kronis, seperti kardiovaskular dan diebetes tipe-2