KBRN, Sungailiat: UMKM O Bross sejak 2014 tetap eksis memproduksi kerajinan tangan aksesoris dan pernak pernik, seperti bross, cincin, gelang, kalung gantungan kunci dan produk lainnya.
Vina, Bagian Administrasi O Bross menceritakan, usaha yang dikembangkannya ini bermula dari hobi mengoleksi aksesoris dan pernak pernik perempuan. Dari situlah dirinya mulai mempelajari membuat berbagai aksesoris.
Dikatakan Vina, produk buatannya selalu diminati karena selalu mengikuti perkembangan tren. Konsumen juga merasa lebih personal karena banyak pilihan sesuai dengan gaya dan kepribadian mereka.
Para pengrajin juga memiliki kebebasan dengan berbagai bahan, mulai dari manik-manik, kain, logam dan kayu. Berbagai desain produk yang dihasilkan pun sangat beraneka ragam. Harganya pun bervariatif, mulai dari Rp10 ribu dapat 3 item hingga Rp 200 ribu.
“Usaha kami ini handmade, mulai dari yang kecil seperti bross hingga jilbab premium. Jilbab premium maksudnya motifnya khas lokal, seperti tudung saji, sahang, pulau bangka, daun simpur, mercusuar,” jelas Vina, Sabtu (6/7/2024).
Berkat ketekunannya, Vina kini memiliki tiga karyawan yang membantunya dalam memproduksi sekaligus memasarkan produknya. Dengan begitu usaha Obross semakin berkembang dan memiliki banyak jenis produk kerajinan.
“Kami outletnya ada di Bukit Merapin, Pangkalpinang. Produk dipasarkan mulai dari offline (outlet), online, di toko-toko reseller, outlet di dinas-dinas juga masuk,” ujarnya.
Usaha kerajinan tangan juga menjadi peluang yang menjanjikan. Dikatakan Vina, pada saat pandemi Covid-19 penjualannya justru meningkat terlebih ikut memproduksi masker kain.
Namun begitu, seperti usaha lainnya, kerajinan tangan juga menghadapi berbagai tantangan, seperti tren yang selalu berubah-ubah. Namun dengan terus berinovasi dan menjaga kualitas produk, Vina optimis produknya akan terus diminati oleh konsumen.
“Rahasianya jangan sampai ketinggalan zaman, kita harus ikutin tren terus. Yang penting kreatifitasnya jalan terus,” ucapnya.