KBRN, Manokwari: Era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita, namun, psikologi menunjukkan bahwa tidak selalu bermanfaat untuk berbagi segala sesuatu tentang diri kita di media sosial. Beberapa hal sebaiknya tetap menjadi rahasia untuk menjaga privasi dan kesehatan mental, mengutip laman Hack Spirit.
Berikut adalah enam hal yang sebaiknya tidak diumbar di media sosial dan cukup dibagikan dengan orang tertentu saja yang bisa dipercaya:
1. Kehidupan Pribadi
Menyimpan bagian-bagian kehidupan pribadi untuk diri sendiri adalah kebijaksanaan, di era media sosial, banyak orang tergoda untuk membagikan segala sesuatu, mulai dari hal kecil hingga pertengkaran. Berbagi secara berlebihan dapat menimbulkan perasaan rentan dan bahkan reaksi balik dari orang lain, membagikan detail ini terkadang bisa memicu pendapat, saran, atau penilaian yang tidak diinginkan.
2. Keuangan
Masalah uang bisa menjadi topik sensitif jika dibagikan terlalu bebas, perjalanan finansial setiap orang adalah unik dan bukan perlombaan atau kompetisi. Ketika kita ingin membahas keuntungan atau kekhawatiran finansial, pertimbangkan potensi dampaknya dan apakah hal tersebut benar-benar perlu untuk dibagikan.
3. Tujuan dan Impian
Menyimpan tujuan dan impian untuk diri sendiri mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, terutama ketika kita sering mendengar tentang pentingnya berbagi aspirasi dengan orang lain untuk mendapatkan dukungan mereka. Penelitian psikologi menunjukkan bahwa berbagi tujuan terkadang dapat merugikan, saat berbagi tujuan dengan seseorang, otak merasakan kepuasan yang sama seperti saat benar-benar mencapainya, hal ini dapat mengurangi motivasi untuk bekerja keras mencapai tujuan tersebut.
4. Riwayat Kesehatan
Kesehatan adalah masalah pribadi dan secara umum, sebaiknya hal ini dirahasiakan dari media sosial, membahas masalah kesehatan terkadang dapat berujung pada saran yang tidak diminta atau kekhawatiran yang tidak perlu dari orang lain. Hal ini juga dapat menyebabkan perlakuan berbeda, karena orang lain mungkin melihat kita melalui sudut pandang kondisi kesehatan, bukan sebagai individu.
5. Tindakan Kebaikan
Melakukan kebaikan dapat mendatangkan kebahagiaan dan kepuasan yang luar biasa, namun, berbagi kebaikan dengan orang lain terkadang dapat melemahkan perasaan tersebut. Berbagi momen-momen ini dengan orang lain terkadang dapat mengalihkan fokus dari tindakan itu sendiri ke upaya mencari validasi atau pujian, menjaganya tetap pribadi memungkinkan kita untuk benar-benar menghargai kegembiraan dalam memberi.
6. Masalah Keluarga
Setiap keluarga memiliki tantangan dan masalahnya sendiri, meskipun wajar untuk ingin berbagi dan meminta nasihat, mendiskusikan masalah ini secara terbuka terkadang dapat lebih banyak menimbulkan kerugian daripada manfaatnya. Saat menghadapi masalah keluarga, sebaiknya masalah tersebut dirahasiakan atau didiskusikan dengan orang kepercayaan atau konselor profesional.
Menjaga beberapa aspek kehidupan tetap pribadi, kita dapat melindungi privasi dan kesehatan mental dari efek negatif media sosial. Membagikan dengan bijak dan mempertimbangkan dampaknya akan membantu menjaga keseimbangan antara keterbukaan dan privasi.(Sumber: Sukabumi Up Date)