olahraga

Ini Pesan Kemenpora & NOC Indonesia untuk 17 Cabor Proyeksi Olimpiade Tokyo

Oleh: Danang Sundoro Editor: Nugroho 10 May 2020 - 11:27 kbrn-pusat

KBRN,  Jakarta : 17 cabang olahraga (cabor) proyeksi Olimpiade yang bakal mewakili Indonesia sejak dini harus mampu memikirkan sejumlah perubahan, salah satunya persoalan anggaran,  pasca penetapan tanggal baru pelaksanaan Olimpiade Tokyo yang akan diselenggarakan menjadi 23 Juli-8 Agustus 2021.

BACA JUGA :Wabah Covid-19 Belum Berakhir, Sinyal Olimpiade Tokyo 2020 Ditunda

Seperti diketahui bahwa dana untuk Olimpiade sebesar 70 persen sudah dicairkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kepada beberapa cabang olahraga. Harapanya dana ini dapat dimaksimalkan hingga Desember 2020.

Adanya penundaan Olimpiade Tokyo ini,  maka seluruh penggurus besar (PB) ataupun penggurus pusat (PP)  harus merevisi alokasi dana sesuai permintaan Kemenpora terkait agenda try out (keikutsertaan turnamen), pemusatan latihan nasional (pelatnas), hingga kualifikasi Olimpiade.

Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari mengatakan revisi anggaran menuju tahun 2021, pelaksanaan Olimpiade Tokyo harus dipikirkan dan dikerjakan sejak dini. 

“Agenda kali ini ialah rapat dengan pemimpin cabor Olimpiade. Terkait mundurnya Olimpiade, ada konsekuensi yang muncul, terutama soal anggaran. Penganggaran seperti apa terkait program latihan (yang berubah),” kata Raja Sapta Oktohari dalam Video Conference bersama 17 perwakilan penggurus cabang olahraga yang disaksikan Radio Republik Indonesia (RRI) dan awak media, Jumat (3/4/2020).

Kemenpora telah meminta para penggurus cabang olahraga yang sudah menerima dana untuk menyerahkan revisi program dan anggaran pelatnas Olimpiade tanggal 15 April menjadi 17 Mei 2020, mendatang.  

"Saya sudah komunikasi dengan Pak Chandra dari Deputi IV Kemenpora, dan kami akan memberi toleransi karena kami paham event-event (kejuaraan) belum semuanya terkoordinasi," tutur Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto dalam Video Conference tersebut. 

Pengumuman pemunduran itu sendiri juga sudah diinformasikan kepada masing-masing ketua umum induk cabang olahraga Olimpik melalui surat edaran resmi Kemenpora bernomor RO.03.03/4.3.1/SET/IV/2020 tertanggal 3 April 2020.

Kemenpora sebelumnya telah mencairkan total dana pelatnas Olimpiade 2020 Tokyo sebesar Rp161,5 miliar, dengan rincian Rp86,2 miliar untuk cabang olahraga, sedangkan Rp75,3 miliar untuk Komite Paralimpiade Indonesia (NPC).

Tidak lupa, untuk sebagian cabang olahraga yang belum menerima dana Olimpiade, Kemenpora meminta segera melakukan penandatanganan nota kesepahaman, tanpa seremonial seperti sebelumnya.

NOC Indonesia berpesan agar 17 cabor proyeksi Olimpiade itu memaksimalkan waktu yang ada untuk menyiapkan atlet agar lebih matang.

“Mudah-mudahan ini sebuah keuntungan. Ada beberapa nomor belum selesai kualifikasi. Penundaan Olimpiade ini membuka peluang menambah atlet lolos ke Olimpiade. Cabor harus komunikasi intens dengan federasi internasional masing-masing untuk mengetahui kapan jadwal terbaru kualifikasi.”ujar Okto sapaan Raja Sapta Oktohari. 

“Kita ingin semua proses terlaksana dengan baik. Semangat positif. Penundaan ini memberikan peluang untuk memperbaiki prestasi dan performa. Jadi, bisa lebih mempersiapkan diri,” lanjut Okto.

Terkait kondisi pandemi Covid-19 di tengah persiapan atlet, Okto lebih lanjut menambahkan mereka para pahlawan olahraga harus dapat menyesuaikan diri dengan protokol keolahragaan yang sudah disampaikan Kemenpora.

“Melihat kondisi dan masa karantina ini, program latihan harus disesuaikan. Sehingga, kualitas atlet yang dijagokan mendulang prestasi di Olimpiade tidak berkurang,” tutur Okto.

Mundurnya pelaksanaan multiivent olahraga empat tahunan di Tokyo ini, bagi Indonesia sejatinya mendapat keuntungan, mengingat persiapan untuk promosi sebelum bidding tuan rumah Olimpiade 2032 dapat lebih dimaksimalkan. 

“Kami melaporkan juga IOC memberikan gestur positif kepada Indonesia untuk bidding tuan rumah Olimpiade 2032. Mudah-mudahan ini pertanda baik dan membuka peluang Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032,” tambah Okto.

(Keterangan FOTO : Dok. RRI)