Kesehatan

Perluas Sagasaja, Wako Genius MoU dengan Unand

Oleh: Editor: 28 Sep 2022 - 23:03 Padang

KBRN, Padang: Untuk memperluas kerjasama dalam program unggulan Pemerintah Kota Pariaman, Sagasaja (Satu Keluarga Satu Sarjana), Wali Kota Pariaman, Genius Umar, menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) dan PKS (Perjanjian Kerja Sama) antara Pemko Pariaman dengan Universitas Andalas (Unand).

MoU ditandatangani Genius Umar selaku Wali Kota Pariaman dan Rektor Universitas Andalas, Prof. Yuliandri. Sementara untuk PKS ditandatangani Sekdako Pariaman Yota Balad  dan Wakil Rektor 1 Universitas Andalas, Prof. Dr. Mansyurdin di Ruang Senat Lantai 4 Rektorat Universitas Andalas, Padang, Rabu (28/9/2022).

Penandatanganan MoU dan PKS ini juga dihadiri oleh Ketua Baznas Kota Pariaman, Zalman Zaunit, Plh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Hertati Taher, Kabag Pemerintahan, Murfida, Kabag Kesra, Syamsuardi dan disaksikan oleh Civitas Akademika dari Universitas Andalas.

"Dengan adanya kerja sama ini, impian kami untuk berkolaborasi dengan Unand yang dekat dari Kota Pariaman, dapat kita wujudkan, sehingga kita dapat memantau dan mengevaluasi anak-anak kita yang berkuliah disini," ujarnya.

Genius juga mengatakan bahwa sebelumnya, Pemko Pariaman melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, telah menguliahkan 14 orang anak-anak kurang mampu, ke Unand ini dalam program Sagasaja, sejak bulan Agustus 2022 yang lalu.

"Yang terpenting kita berbuat dahulu baru seremonial belakangan, dimana tujuan kita adalah untuk mengentaskan kemiskinan di Kota Pariaman, karena kami menyadari hanya dengan pendidikan kita dapat memutus lingkaran kemiskinan di kota Pariaman," tukasnya.

Lebih lanjut Genius mengungkapkan bahwa, banyak program dari setiap OPD untuk pengentasan kemiskinan, bahkan ada yang saling tumpang tindih, dengan adanya program Sagasaja ini, lintas sektor akan saling berkolaborasi, mengeroyok bersama program ini, mulai dari Baznas, pemko dan perbankan, sehingga akan lebih tepat sasaran dan dirasakan langsung manfaat nya oleh mamasyarakat, ulasnya.

"Kami menyadari bahwa berbagai program pengentasan kemiskinan yang ada tidak menurunkan angka kemiskinan secara signifikan, karena itu perlunya intervensi pemerintah dalam bidang pendidikan, sehingga setelah mereka tamat nanti, mereka dapat bekerja dan menjadi pengungkit keluarga nya keluar dari kemiskinan," ungkapnya.

Lulusan S3 IPB ini juga menuturkan pihaknya memilih bekerja sama dengan universitas dan Perguruan Tinggi vokasi, yang mengajarkan keahlian, selain dengan Universitas dan Perguruan Tinggi terbaik yang ada di Indonesia.