KBRN, Semarang: Dalam rangkaian memperingati hari bakti RRI ke-74 tahun, pagelaran seni budaya kethoprak dengan lakon "Napak Tilas" Pandanaran Kawishudo digelar di Auditorium RRI Semarang, Jum'at (13/9/2019). Pertemuan para senior yang diperankan oleh pejabat, mengundang Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Sekda Jateng Sri Puryono, Dewas LPP TVRI Kabul Budiono, Dewas LPP RRI Hasto Kuncoro & Dwi Hernuningsih, Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat Sunarso, Ketua Dewan Komisioner OJK RI Wimboh Santoso, Ketua Perwakilan OJK Jateng & DIY Aman Santosa dan Dompet Dhuafa Parni Hadi.
Kepala LPP RRI Semarang, Anhar Ahmad mengatakan RRI sebagai media penyiaran publik dan pelestarian budaya memiliki peran penting dalam pengembangan, melestarikan dan memberikan sajian budaya.
"RRI terus memberikan sajian budaya kepada masyarakat melalui konten siaran-siaran yang disediakan dengan baik," katanya
Dalam cerita pagelaran kethoprak, para pejabat memiliki peran masing-masing. Gubernur Jawa Tengah berperan sebagai Brandal Lokajaya atau masa muda Sunan Kalijaga, Ketua Dewan OJK RI sebagai Sunan Gunung Jati, Dompet dhuafa Parni Hadi sebagai Sunan Bonang, Hakim PN Jakarta Pusat Sunarso sebagai Sunan Kalijaga, Dewas LPP RRI Hasto Kuncoro sebagai Sunan Drajat dan Dwi Hernuningsih sebagai Prameswari Adipati Pandanaran.
Tambah Anhar, selain pagelaran ketoprak, pagelaran kesenian wayang kulit juga akan ditambahkan untuk masyarakat umum, pada sabtu malam (14/9) di halaman RRI Semarang dengan dalang Warseno Slank bertemakan RRI untuk Indonesia.
/6t95sox2vidjz69.jpeg)
