KBRN, Semarang : Menginjak penghujung tahun 2019 pengelola wisata Goa Kreo Semarang optimis dapat mencapai target pendapatan yang telah ditetapkan. Tercatat hingga bulan Oktober 2019 omzet Goa Kreo telah mencapai 90 % dari yang ditetapkan.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Goa Kreo Mamit Sumitra ketika ditemui RRI, Minggu (20/10/2019).
Menurutnya, berbagai event dihari libur nasional dan akhir pekan berperan besar dalam mendatangkan wisatawan. Seperti dicontohkan ketika hari biasa jumlah pengunjung dalam sebulan sekitar 10 ribu, namun jika pada libur nasional dapat naik tiga kali lipat.
"Per 1 Oktober 2019 tercatat kunjungan wisatawan ke Goa Kreo sekitar 131 ribu atau tinggal 10 persen dari yang ditetapkan. Padahal tahun ini masih 2 bulan lebih, selain itu kami masih mempunyai event akhir tahun," ujarnya.
Mamit juga menambahkan, semenjak mengelola destinasi wisata Goa Kreo Semarang, dirinya menambah atraksi panjat pinang monyet setiap hari minggu. Dikatakan atraksi tersebut ikut mendongkrak jumlah pengunjung pada akhir pekan.
"Beberapa kelompok dan komunitas masyarakat setelah melihat panjat pinang monyet meminta untuk diadakan kembali atraksi serupa dihari tertentu. Padahal kami hanya menampilkan dihari Minggu," imbuhnya.
Disisi lain terkait perawatan sekitar 300 monyet yang berada di Goa Kreo pada musim kemarau panjang, Mamit menyatakan tidak ada kendala. Dijelaskan, pihaknya setiap hari rutin memberi makan monyet berupa jagung, timun dan ketela mentah yang dipotong kecil-kecil.
"Kami rutin berikan makanan yang masih mentah agar monyet di Goa Kreo tidak mencari makan di rumah warga. Sedangkan dipilihnya makanan mentah agar para monyet tidak terbiasa makan makanan matang sehingga menganggu warung dikomplek wisata," tegasnya.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Goa Kreo Mamit Sumitra ketika ditemui RRI, Minggu (20/10/2019).
Menurutnya, berbagai event dihari libur nasional dan akhir pekan berperan besar dalam mendatangkan wisatawan. Seperti dicontohkan ketika hari biasa jumlah pengunjung dalam sebulan sekitar 10 ribu, namun jika pada libur nasional dapat naik tiga kali lipat.
"Per 1 Oktober 2019 tercatat kunjungan wisatawan ke Goa Kreo sekitar 131 ribu atau tinggal 10 persen dari yang ditetapkan. Padahal tahun ini masih 2 bulan lebih, selain itu kami masih mempunyai event akhir tahun," ujarnya.
Mamit juga menambahkan, semenjak mengelola destinasi wisata Goa Kreo Semarang, dirinya menambah atraksi panjat pinang monyet setiap hari minggu. Dikatakan atraksi tersebut ikut mendongkrak jumlah pengunjung pada akhir pekan.
"Beberapa kelompok dan komunitas masyarakat setelah melihat panjat pinang monyet meminta untuk diadakan kembali atraksi serupa dihari tertentu. Padahal kami hanya menampilkan dihari Minggu," imbuhnya.
Disisi lain terkait perawatan sekitar 300 monyet yang berada di Goa Kreo pada musim kemarau panjang, Mamit menyatakan tidak ada kendala. Dijelaskan, pihaknya setiap hari rutin memberi makan monyet berupa jagung, timun dan ketela mentah yang dipotong kecil-kecil.
"Kami rutin berikan makanan yang masih mentah agar monyet di Goa Kreo tidak mencari makan di rumah warga. Sedangkan dipilihnya makanan mentah agar para monyet tidak terbiasa makan makanan matang sehingga menganggu warung dikomplek wisata," tegasnya.
/e7z4mrtqlvtv1ht.jpeg)
