hiburan

Melalui Film, "Sekolah Pagi Indonesia" Tunjukan Kekuatan Mimpi

Oleh: Syamsudin Editor: Lucky Setiawan 10 May 2020 - 11:41 semarang

KBRN, Semarang : Kisah Sekolah Pagi Indonesia (SPI) di Batu Malang Jawa Timur pada awal 2020 akan disajikan dalam sebuah flim inspiratif berjudul Anak Garuda. Nantinya flim tersebut akan menceritakan kisah perjalanan 7 alumni SPI dari keluarga miskin, jauh dari kasih sayang keluarga menjadi tokoh dengan penghasilan milyaran rupiah.

Pendiri SMA dan Sekolah Tinggi Kewirausahaan Selamat Pagi Indonesia Julianto Ekaputra ketika jumpa pers di Semarang menerangkan, terwujudnya flim Anak Garuda berawal dari salah satu perusahaan yang ingin mengangkat cerita SPI menjadi sebuah flim. 

“Terdapat perusahaan yang tertarik mengangkat kisah murid SPI yang bermula dari sekolah keluarga miskin, ditertawakan lingkungan, mengalami kepahitan hidup namun dalam prosesnya tumbuh menjadi pengusaha muda yang sukses,” imbuhnya, Rabu (30/10/2019).

Dijelaskan, SPI merupakan sekolah gratis bagi keluarga kurang mampu dan mempunyai riwayat hidup yang tidak mengenakan. Namun, dengan metode pembelajaran yang diterapkan, kini para siswa yang berasal dari berbagai daerah tersebut dapat menjadi pribadi yang tangguh, ulet dan kreatif ketika berada dimasyarakat.

“Kurikulum pendidikan ikut Diknas, namun kami perbanyak prakteknya. Kita dorong siswa yang masih berusia remaja untuk percaya diri, bahwa kemiskinan, pengalaman pahit kehidupan tidak menghalangi mereka untuk sukses, itu yang kami angkat di flim Anak Garuda,” ujarnya.

Julianto juga menceritakan, setiap tahun SPI selalu menolak murid baru dikarenakan terbatasnya kuota yang tersedia. Setiap tahun pihaknya menerima formulir pengajuan sebanyak 350 calon siswa, namun daya tampung setiap angkatan hanya 90 siswa.

“Pada tahun 2007 saat awal SPI tingkat SMA dibuka , murid kami hanya sekitar 30 siswa, bertambahnya tahun jumlah calon murid pun meningkat. Kini selain memiliki sekolah tingkat SMA dan sekolah tinggi kewirausahaan, kami selalu menolak pengajuan siswa baru. Adapun untuk operasional sekolah, asrama dan makas siswa kami gratiskan tentu dengan bantuan berbagai donatur,” ucapnya.

Sementara itu salah satu pemain flim Anak Garuda yang juga alumni SPI Sheren Della Sandra mengemukakan, keterbatasan ekonomi dan permasalah hidup tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak percaya diri. Menurutnya, tantangan untuk diselesaikan bukan malah menjadi penghalang.

“Di SPI kami diajarkan untuk terjun langsung untuk menghadapi persoalan hidup secara mandiri. Dimulai dari membersihkan asrama, kamar mandi dan kejenjang tantangan yang disesuaikan dengan kapasitas diri. Dari itu nanti muncul percaya diri, sikap optimis dan berpikir kreatif akan persoalan yang dihadapi,”

Sheren yang berasal dari Madiun tersebut juga berharap, flim Anak Garuda dapat menginspirasi generasi muda Indonesia untuk sukses dengan bidangnya masing-masing. Dikatakan, jika mempunyai tekad yang kuat, semua persoalan maupun tantangan akan terselesaikan. 

“Jika ada masalah temukan solusinya,” tegasnya.