bencana-alam

Warga Pasirkratonkramat Desak Pemerintah Normalisasi Sungai Bremi

Oleh: Lucky Setiawan Editor: Lucky Setiawan 10 May 2020 - 11:31 semarang
KBRN, Semarang : Sampai saat ini, Kamis (27/02/2020) warga Pasirsari Pasirkramatkraton, Kecamatan Pekalongan Barat yang terdampak banjir belum dapat menempati rumahnya lantaran masih tergenang air dengan ketinggian berkisar 20 sampai 40 cm.
Sukron, salah satu warga yang ditemui RRI di camp pengungsian Stadion Hoegang, menceritakan kondisi rumahnya saat ini, hingga pagi tadi air masih menggenangi dengan ketinggian sekitar 20 cm. Ia menyebutkan jika setiap malam sampai pagi berjaga dirumah, setelah itua ia kembali ke Stadion Hoegang yang berjarak sekitar 1,5 Km dari rumah kediamannya.
"Saya jaga rumah kalau malam sama melihat kondisi banjir dan ketinggian air disungai. Kami ingin agar sungai tersebut segera dinormalisasi. Pendangkalannya sangat parah,"katanya.
Senada, Nuhi warga Pasirsari lainya mengatakan pompanisasi saat ini sudah dilakukan untuk menguras air di pemukiman warga. Namun hal itu dirasa kurang optimal karena saat ini muka air di Sungai Bremi lebih tinggi ketimbang pemukiman warga.
"Kalau air disedot dari pemukiman warga, terus air sungai naik turun lagi dipemukiman warga. Laju sungai juga harus cepat. Mungkin dari hilir bisa dipompa juga dengan kapasitas pompa yang besar. Kalau seperti ini rasanya kurang efektif. Sampai Kamis (27/02) pagi saja masih," sebutnya yang menjelaskan ketinggian air sambil menunjuk mata kakinya.
Zubaedah warga pengungsian di Stadion Hoegang pun juga mendesak agar ada upaya jangka panjang dari pemerintah supaya tidak lagi terjadi banjir dipemukiman warga Pasirkratonkramat.
"Ini yang paling parah sejak tahun 2013 lalu. Ya memang di camp tercukupi, tapi lebih enak kalau dirumah. Apalagi anak-anak kasian tidur cuman beralaskan karpet," keluhnya.