ruang-publik

Bapas Klas I Semarang Genjot Implementasi Resolusi Pemasyarakatan 2020

Oleh: Tika Vilystya Budiman Editor: Tika Vilystya Budiman 10 May 2020 - 11:31 semarang

KBRN, Semarang: Balai Pemasyarakatan (Bapas) Klas I Semarang siap menyukseskan resolusi pemasyarakatan tahun 2020.

Hal ini dikemukakan Plh Kepala Bapas Klas I Semarang, Kus Edi Riyanto usai mengikuti teleconfrece langsung dengan Direktur Jendral Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami, di aula Bapas Klas I Semarang, Kamis ( 27/2/2020)

Terpantau RRI, Sri Puguh Budi Utami merinci 15 point tugas yang tertuang dalam Deklarasi resolusi Pemasyarakatan Tahun 2020. Dari 15 point ini, 3 diantaranya masuk ranah kerja dari Bapas Klas I Semarang.

Plh Kepala Bapas Klas I Semarang, Kus Edi Riyanto menyebut point pertama, Bapas Klas I berkomitmen mendapatkan predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bebas Melayani (WBBM) yang di target dapat diperoleh di tahun ini.

“Point yang pertama mendorong untuk mendapatkan WBK, kita sudah mulai berbenah sudah berjalan dan bekerja untuk menekankan anti korupsi dan selama ini tidak pernah ada aduan korupsi selama saya di sini,” ujarnya

Dalam mendapatkan WBK, Kus menyebut berbagai upaya telah diterapkan mulai dari pelayanan yang prima pada masyarakat hingga peningkatan integritas tim Pembimbing Pemasyarakatan (PK) di lapangan.

“Kita tekankan pada pelayanan pada masyarakat dan teman-teman PK di lapangan untuk tidak melakukan tindakan tercela agar tidak terjadi korupsi,” tuturnya.

Point kedua, Bapas Klas I Semarang juga turut menyukseskan program integrasi berupa Pembebasan Besyarat (PB), Cuti Bersyarat (CB)  dan Cuti Menjelang Bebas (CMB) dan Asimilasi.

“Kami sudah membentuk penelitian Pemasyarakatan (Litmas ) untuk usulan integrasi  yang semakin hari permintaanya semakin meningkat,” bubuh pria yang akrab di sapa Edi ini.

Adapun point ke tiga, Bapas juga telah berupaya menyukseskan program pembentukan kelompok masyarakat (Pokmas) peduli Pemasyarakatan pada tiap wilayah. Saat ini Bapas Klas I Semarang telah memiliki Pokmas yang dapat membantu dalam pembimbingan klien.

“Pokmas ada yang dari swasta, pengusaha, yang nantinya dapat membantu klien-klien kita setelah selesai dibimbing dapat memberi lapangan kerjanya, memberi pelatihan-pelatihan disitu. Saat ini kita sudah ada pokmas yang sudah di MOU kan  seperti dengan BNNP, terus ada pelatihan kemandirian dengan UNIMUS dan sebagainya,” jelasnya.

Kepala Seksi Bimbingan Klien Anak Bapas Kelas I Semarang, Mardiati Ningsih menambahkan, Pokmas ini bertujuan untuk mempersiapkan klien-klien kembali ke masyarakat yang berdayaguna.

“ Untuk menindaklanjuti kegiatan  yang sebelumnya dilapas telah dibimbing, dilanjutkan dengan kita dengan membentuk pokmas untuk mempersiapkan klien-klien kembali kemasyarakat yang berdaya guna, misaknya dnegan ketrampilan, kemandirian dengan mitra yang memiliki modal,” terangnya.

Menurutnya banyak klien yang telah sukses dan berhasil move on dari masa lalunya dengan mengembangkan usaha usai mendapatkan pimbingan dari Bapas.

Untuk diketahui, Bapas Klas I Semarang per 27 Februari 2020 memiliki jumlah klien anak sebanyak 24 orang, klien dewasa sebanyak 1161 orang dengan jumlah pemimbing pemasyarakatan (PK) dan Asisten PK sebanyak 39 orang. Ke 39 tersebut terdiri dari APK Penyelia, APK Mahir, APK terampil , PK Madya, PK Muda dan PK Pertama.