KBRN, Semarang : Berpindahnya Ibu Kota Negara Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan diprediksi akan membuka peluang pekerjaan baru. Mulai dari sebagai aparatur sipil negara (ASN) hingga wiraswasta dapat mengisi peluang ekonomi yang tercipta pasca berpindahnya Ibu Kota Negara.
Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof Fathur Rahman mengemukakan, pasar ekonomi baru pasca berpindahnya Ibu Kota Negara tidak dapat dihindari. Hal ini menjadi peluang bagi generasi muda terutama kalangan pendidikan untuk mengisi pasar ekonomi dalam negeri.
“Alumni Unnes sudah banyak tersebar di berbagai wilayah Indonesia, bahkan siap memajukan wilayah Ibu Kota Negara yang baru,” ujarnya seusai acara wisuda ke 101 Unnes, Rabu (11/3/2020).
Diterangkan, mahasiswa Unnes disiapkan untuk segala profesi mulai dari ASN hingga pengusaha. Selain itu juga diminta untuk mempunyai rasa tanggungjawab terhadap kemajuan masyarakat sekitar tempatnya tinggal.
“Pekerjaan bukan hanya sebagai ASN, berdagang atau berwiraswasta juga termasuk bekerja, syukur-syukur bisa membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar,” imbuhnya didepan 1499 wisudawan.
Menurut Prof Fathur, di Indonesia pada wilayah 3 T (terdepan, terluar, terbelakang) masih membutuhkan banyak tenaga pendidikan. Hal ini menjadi peluang wisudawan untuk berkontribusi memajukan Indonesia.
“Dulu ada program Indonesia mengajar, SM3T (Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal), ini wujud Unnes memajukan pendidikan secara merata,” ujarnya.
Dijelaskan Prof Fathur, Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas, sehingga diperlukan pemerataan dalam segala hal. Untuk mewujudkannya, diperlukan SDM unggul bukan saja dalam bidang akademik namun juga merawat kebhinekaan masyarakat sekitar.
“Indonesia bukan hanya Jakarta, Kalimantan, maka diperlukan SDM unggul untuk mengisi wilayah Indonesia yang luas ini,” tandasnya.
