Daerah

Pemkab Lebong Hitung Kerugian Akibat Bencana Banjir dan Longsor

Oleh: Roki Eka Putra Editor: 25 Apr 2024 - 17:07 Bengkulu

KBRN, Lebong : Pasca bencana alam banjir yang disertai longsor yang melanda pada Selasa, (16/4/2024) lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong, tengah melakukan penghitungan kerugian dari dampak banjir bandang yang melanda 7 kecamatan.

Terlebih akibat bencana itu sempat membuat 2.712 warga mengungsi. Selain itu banjir yang melanda merusak fasilitas umum, rumah, dan sektor pertanian. Dengan itu tidak heran disebutkan bencana alam ini terburuk dalam 30 tahun terakhir. 

Bupati Lebong, Kopli Ansori mengatakan, pasca bencana banjir melanda, berbagai penanganan dan pemantauan masih terus dilakukan. Terutama penghitungan-penghitungan kerugian serta juga menginventalisir kerusakan-kerusakan infrastruktur dan lainnya

"Selama dua hari ini kita tengah melakukan penghitungan-penghitungan kerugian serta juga menginventalisir kerusakan-kerusakan infrastruktur dan lainnya akibat bencana tersebut," ungkap Kopli pada Kamis, (25/4/2024). 

Menurut Kopli, dari hasil inventalisir sementara, kerusakan infrastruktur terutama Fasilitas Umum (Fasum) yang mengalami kerusakan seperti kantor kelurahan, jalan sentra produksi, jalan dan jembatan.

Kemudian juga ada penahan banjir berupa beronjong dan pelapis tebing di pinggir Sungai Air Ketahun yang rusak karena hanyut terbawa arus. 

"Beberapa infrastrukut yang terdampak itu, merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu dan diharapkan dapat segera ditangani. Seperti beronjong dan pelapis tebing di pinggir aliran Sungai Air Ketahun itu, yang rusak sekitar 5 kilometer (KM). Ini penting untuk segera ditangani, karena tepat berada dipemukiman masyarakat," tambah Kopli.

Dilanjutkan Kopli, jika tidak segera ditangani, maka abrasi sungai semakin cepat terjadi. Sehingga akhirnya dapat mengancam pemukiman masyarakat. Termasuk juga jalan provinsi yang patah atau amblas. 

"Kita mendesak agar Pemprov Bengkulu juga dapat segera melakukan penanganan, mengingat untuk kelancaran akses transportasi masyarakat," pungkasnya.