KBRN, Mentok; Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bangka Barat Sabtu (13/4/2019) menggelar simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2019 di halaman Kantor KPU Bangka Barat. Dalam Simulasi itu terdaftar 178 Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Komisiner KPU Bangka Barat, Harfandi, mengatakan simulasi ini dilakukan untuk menghitung akurasi waktu pemungutan suara. Selain itu, simulasi dilakukan sebagai media pembelajaran dan pemahaman kepada anggota KPPS tentang situasi real di TPS nantinya.
"Penghitungan suara ini tidak akan serumit yang teman-teman anggota KPPS bayangkan. Simulasi ini juga bertujuan memberikan gambaran kepada teman-teman ketika terdapat halangan yang mungkin terjadi nanti bisa diantisipasi", kata Harfandi Sabtu (13/4/2019)
Simulasi dimulai dengan pengambilan sumpah anggota KPPS, pembukaan kotak suara, dan pembukaan amplop surat suara yang dimulai surat suara Presiden (abu-abu), DPR RI (kuning), DPD RI (merah), DPRD provinsi (biru), DPRD kabupaten/kota (hijau). Usai pencoblosan dilanjutkan dengan simulasi penghitungan kertas suara.
Ketua KPPS, Ahmad mengatakan nantinya pemilih harus mencoblos menggunakan alat-alat yang sudah ditentukan dan tidak boleh membawa kamera. Usai pencoblosan dilanjutkan dengan simulasi penghitungan kertas suara.
"Ketika pemilih mencoblos tidak menggunakan alat yang sudah ditentukan, maka surat suara yang dicoblos kami nyatakan tidak sah. Setelah itu, nantinya surat suara yang sudah dicoblos harus dimasukkan ke dalam kotak suara sesuai warnanya. Khusus untuk DPK dijadwalkan mencoblos pada pukul 12.00-13.00 dengan membawa KTP-el dan surat keterangan domisili", jelasnya. (WP/LG)
Komisiner KPU Bangka Barat, Harfandi, mengatakan simulasi ini dilakukan untuk menghitung akurasi waktu pemungutan suara. Selain itu, simulasi dilakukan sebagai media pembelajaran dan pemahaman kepada anggota KPPS tentang situasi real di TPS nantinya.
"Penghitungan suara ini tidak akan serumit yang teman-teman anggota KPPS bayangkan. Simulasi ini juga bertujuan memberikan gambaran kepada teman-teman ketika terdapat halangan yang mungkin terjadi nanti bisa diantisipasi", kata Harfandi Sabtu (13/4/2019)
Simulasi dimulai dengan pengambilan sumpah anggota KPPS, pembukaan kotak suara, dan pembukaan amplop surat suara yang dimulai surat suara Presiden (abu-abu), DPR RI (kuning), DPD RI (merah), DPRD provinsi (biru), DPRD kabupaten/kota (hijau). Usai pencoblosan dilanjutkan dengan simulasi penghitungan kertas suara.
Ketua KPPS, Ahmad mengatakan nantinya pemilih harus mencoblos menggunakan alat-alat yang sudah ditentukan dan tidak boleh membawa kamera. Usai pencoblosan dilanjutkan dengan simulasi penghitungan kertas suara.
"Ketika pemilih mencoblos tidak menggunakan alat yang sudah ditentukan, maka surat suara yang dicoblos kami nyatakan tidak sah. Setelah itu, nantinya surat suara yang sudah dicoblos harus dimasukkan ke dalam kotak suara sesuai warnanya. Khusus untuk DPK dijadwalkan mencoblos pada pukul 12.00-13.00 dengan membawa KTP-el dan surat keterangan domisili", jelasnya. (WP/LG)
/e7z4mrtqlvtv1ht.jpeg)
