feature

Heni, Bersihkan 'Taman Sari' Demi Menyambung Hidup di Bangka

Oleh: Lalang Gumilang Editor: Lalang Gumilang 10 May 2020 - 11:46 sungailiat
KBRN, Sungailiat; Tidak harus berpangku tangan, bila harus menggapai asa. Ungkapan itu menjadi sebuah motivasi manakala sosok Heni (48) harus menyelamatkan 'dapurnya tetap ngebul' dengan memutuskan memilih bekerja sebagai tenaga kebersihan di 'Taman Sari' Sungailiat Kabupaten Bangka, demi menyambung hidup keluarga.

Taman Sari adalah satu dari ruang terbuka hijau yang ada di pusat kota Sungailiat Kabupaten Bangka. Keasrian taman sekitar 2 hektar itu, terjaga berkat tenaga petugas kebersihan yang setiap hari --kecuali hari libur-- membersihkan sampah-sampah di setiap ruang dan titik di taman itu. Satu diantara petugas kebersihan itu yang rutin menjaga kebersihannya adalah Heni, seorang sosok perempuan berusia 48 tahun tepatnya di 24 Agustus 2019.

Bermula dari informasi media sosial, ia mencoba mendatangi alamat yang membuka lowongan kerja, bermaksud mencari pekerjaan. Ibarat pucuk dicinta ulam pun tiba, Heni pun saat itu juga diterima sebagai pekerja, menjadi tenaga kebersihan, yang fokus untuk membersihkan lokasi Taman Sari Sungailiat.

Pekerjaan itu ia tekuni, ia syukuri yang penting pekerjaan itu halal. Tak dipungkiri memang, sebagai pekerja kebersihan ia harus rela mencium aroma tak sedap yang datang darin sampah-sampah yang dibersihkannya dari sudut-sudut Taman Sari.

"Untuk menyambung hidup saja, Ya, disyukuri saja yang penting halal. Saya tak maulah mengandalkan dari anak saja," kata Heni Kamis (22/8/2019) yang mengaku anak semata wayangnya itu sudah pula bekerja dan berkeluarga.

Akrab dengan sapu lidi, dan pengki setiap hari nya itu tak lagi membuat Heni canggung. Lokasi Taman Sari luar maupun dalam harus ia bersihkan dari pagi sampai tengah hari. Volume sampah yang setiap harinya berubah itu menjadi hal biasa. Bila Taman Sari menjadi lokasi keramaian, volume sampah jelas meningkat, namun tidak pula ia keluhkan.

"Sampahnya memang banyak hari ini. Ya maklum kemarin kan ada karnaval HUT RI. Otomatis sampah-sampah banyak, penonton karnaval kan pada nonton di Taman Sari ini. Disini kemarin banyak yang jualan, bekas makanan minuman ini kan jadi sampah," kata Heni

Bagi Heni yang warga Sripemandang Kecamatan Sungailiat itu
kerja membersihkan sampah ia jalani, ada atau tidak ada pengawasan dari sebuah PT yang mempekerjakannya. Jumlah honor Rp1.500.000 per bulannya itu, ia terima dengan ikhlas.

"Kalau di lain tempat ada gaji yang lebih dari 1,5 juta ya mau-mau saja sih pindah begawe," ujar Heni.

Heni adalah satu dari sekian pekerja wanita yang karena tuntutan hidup harus memilih menjadi petugas kebersihan. Rasa canggung atau malu, ia buang jauh-jauh dalam pikirannya. Halal baginya pekerjaan itu, adalah itu yang dicari. Tidaklah harus 'berkerah putih', pegang sapu dan pengki pun tidaklah mengapa demi mengais rezeki, agar dapur tetaplah ngebul.