budaya

Satu Desa Satu Cerita, Lomba Menulis Cerita Rakyat Bangka Selatan

Oleh: Ivansona_Al Editor: Lalang Gumilang 10 May 2020 - 11:31 sungailiat

KBRN, Toboali : Banyak dari kita pada umumnya tidak mengetahui asal usul sejarah desanya sendiri,atau bahkan banyak juga yang merasa tidak peduli akan hal tersebut.Apalagi di saat kemajuan masa yang serba modern saat ini yang seakan menuntut orang memodernkan segala hal,sehingga pikiran menuntun untuk memarjinalkan hal yang justru sejatinya adalah jadi diri kita yang sesungguhnya,yakni kearifan lokal yang ada di kampung halaman,bahkan tempat kita dilahirkan untuk memulai kehidupan.

Berangkat dari keprihatinan tersebut mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk membangkitkan lagi,membentuk kesadaran masyarakat di 50 desa yang ada untuk kembali mengangkat cerita rakyat,hikayat,legenda di desanya.

Cara yang ditempuh oleh Dikbud Bangka Selatan yakni dengan mengadakan lomba unik,yakni lomba menulis cerita rakyat dengan tajuk "1 desa 1 cerita".

Menurut Kabid Pembinaan dan Kebudayaan Dikbud Kabupaten Bangka Selatan,Muhammad Sofyan pihaknya ingin  menumbuhkan  kreatifitas bercerita di masyarakat sekaligus juga melindungi kekayaan budaya daerah.

"Kita prihatin sebenarnya,minat masyarakat untuk mengenal budaya sendiri itu susah dibangkitkan,bahkan tentang asal usul daerahnya,sejarah desanya,legenda apa yang ada di desanya mungkin kalau ditanya banyak yang menjawab tidak tahu.Untuk itulah kita ingin menghimpun lagi cerita-cerita rakyat di Bangka Selatan ini,kita bukukan,kita sebar lagi ke desa-desa,sekolah,kemanapun itu biar masyarakat tahu dan mau peduli,"kata Sofyan kepada RRI,Kamis (20/2/2020).

Sofyan Sofyan cerita-cerita rakyat yang ada merupakan salah satu nilai budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi,dan itu merupakan hal yang harus terjaga sampai kapanpun oleh generasi sekarang dan nanti.

"Besar tanggung jawab kita generasi sekarang,dimana kita mewariskan keluhuran budaya,kearifan lokal dari nenek moyang kita.Nilai-nilai tersebut harus kita jaga,itu harga mati sampai kapan pun.Jangan hilang itu semua sampai generasi nanti,"imbuhnya.

Sofyan mengharapkan dari lomba cerita rakyat "1 desa 1 cerita" yang proses pengumpulan naskah dari desa sudah dimulai bulan februari hingga berpuncak di bulan April 2020 mendatang,akan banyak tergali kisah-kisah yang selama ini seakan telah dilupakan dan yang lebih utama generasi muda di Bangka Selatan diharapkan semakin tumbuh minat dan bakat menulisnya serta kian mencintai dan ikut menjaga warisan para leluhur dahulu.

"Semoga tergali,akar-akar yang selama ini terpendam kita angkat lagi dari desa dan Saya yakin bertebaran cerita-cerita rakyat yang ada di tanah Junjung Besaoh ini.Yang muda-muda harusnya dikedepankan agar makin tumbuh bakat menulisnya,sekaligus juga makin cinta pada budaya di Bangka Selatan ini,"pungkas Sofyan.