info-publik

HPSN 2020, 'Becak' Babel dan PT RBT Kelola Sampah Rumah Tangga Berbasis Komunitas

Oleh: Lalang Gumilang Editor: Lalang Gumilang 10 May 2020 - 11:31 sungailiat
KBRN, Sungailiat; Sampah rumah tangga kerapkali menjadi persoalan dan menjadi satu diantara penyebab akan pencemaran lingkungan. Hal itulah yang menginisiasi komunitas muda peduli Sampah Bangka Environment Creative Activist of "kawa" Bangka Belitung.(Becak-Babel) dengan cara mengelola sampah itu secara kreatif dan ramah lingkungan berbasis komunitas.

Pada momentun Peringati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tepatnya 21 Februari 2020, dan apresiasi sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan, PT Refined Bangka Tin (RBT) mendukung penuh dan ikut andil dalam upaya-upaya kreatif yang dilakukan komunitas muda peduli Sampah 'Becak' Babel. Salah satu program yang dikembangkan bersama adalah inisiasi mendirikan unit pengelolaan sampah rumah tangga masyarakat berbasis komunitas.

Program yang diberi nama UPSO-K (Unit Pengelolaan Sampah Organik – KAWA) ini didirikan di rumah kompos Kelurahan Bukit Betung, Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka. Program ini menjadi salah satu program unggulan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan PT. RBT, kemudian akan dikelola langsung oleh genereasi muda komunitas BECAK-BABEL dengan melibatkan keikutsertaan masyarakat.

Ketua Umum Komunitas 'Becak' Babel, Arinda Unigraha memaparkan UPSO-K adalah program kerjasama dalam bentuk pemberdayaan masyarakat (Community Development) yang disalurkan melalui dana CSR (Corporate Social Responsiblity) PT. Refined Bangka tin. Program jangka panjang ini sudah dimulai dan sedang tahap pengembangan lanjutan.

UPSO-K nantinya akan manjadi sarana atau tempat pengelolaan sampah masyarakat di kelurahan Bukit Betung. Tujuannya adalah untuk mengurangi timbunan sampah di TPA dan membantu mengelola sampah rumah tangga masyarakat. Berbagai bentuk pengelolaan sampah seperti daur ulang dapat dilakukan di UPSO-K, pembuatan Kompos, Kompos block, pengolahan limbah ikan, sayur, daging dengan output menjadi pelet pakan ikan/ternak, serta yang sedang di kembangkan adalah budidaya ulat magot pengurai sampah organik.

Arinda mengatakan PT. RBT sejauh ini telah mendukung penuh program ini, CSR dalam bentuk perbaikan dan pemugaran lokasi, fasilitasi berbagai mesin daur ulang, mesin kompos, pencacah sayuran, hingga penggilingan limbah ikan, telah diberikan. Selanjutnya akan dikembangan dengan sarana-sarana pendukung lainnya yang belum ada, sehingga nanti UPSO-K ini mampu beroprasi secara optimal tanpa kendala. "

"Sejauh ini, kendala masih banyak, namun terus diminimalisasi dengan upaya-upaya kolaboratif” kata Arinda

Sementara itu Fari Indarto, S.E selaku penanggung jawab CSR PT RBT menyampaikan rasa suka citanya. Ia mengaku senang sekali bisa berjalan bersama mendukung komunitas Becak -Babel.

"Program ini kami nilai sangat kreatif dan sangat dibutuhkan masyarakat saat ini, mengingat sampah setiap hari diproduksi masyarakat kita. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan serta untuk mendukung program PROPER, program ini akan terus kami kawal sehingga nanti menjadi mandiri dan bermanfaat bagi masyarakat. Semoga program ini dapat berjalan dengan baik dan membantu mengurangi volume sampah residu di Sungailiat.” kata Fari

Fahmi Andika, salah satu Kepala RT di lingkungan Perumnas Pemda Bangka menanggapi positif program ini. Ia berharap program ini dapat di dukung oleh masyarakat. Masyarakat harus bersyukur masih ada yang berupaya untuk mengelola sampah rumah tangga, apalagi dilalukan komunitas kecil yang baru tumbuh.

"Tentunya dukungan moral harus ada dari masyarakat, jangan sampai mereka sudah mau bergerak membersihkan lingkungan, tapi malah hilang semangatnya karna masyarakat yang masih memandang sebelah mata. Semoga program ini dapat terus bermanfaat bagi masyarakat," harap Fahmi.