KBRN, Sungailiat : Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka menilai sebagian besar kesadaran masyarakat masih kurang peduli terhadap sampah.
Hal itu terlihat dari situasi tempat pembuangan sampah yang masih ditemukan berserakannya sampah, padahal sudah disiapkan kontainer namun sampah tidak dibuang di dalam sampah, melainkan di luar kontainer sampah.
Untuk itu, edukasi dan kesadaran inilah yang harus terus dibangun di kalangan masyarakat, karena sampah bisa menimbulkan bencana, sehingga perlu diolah agar dapat bermanfaat, dan mencegah bencana.
Disela – sela kegiatan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Pantai Matras Sungailiat, Kepala DLH Bangka Meina Lina mengatakan melalui kegiatan bersih – bersih sampah di pantai, pihaknya mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap sampah.
Sampah yang ada di masyarakat akan dilakukan pemilahan dan pengelolaan terhadap sampah organik dan anorganik atau sampah plastik.
“Sampah organik bisa diolah menjadi pupuk organik, dan berupa plastik, kalau tidak bisa di jual lagi dimusnahkan,” kata Meina, Jumat (21/2/2020).
Sampah plastik akan lebih membahayakan, terlebih jika dibuang ke laut, dan kemudian di makan ikan, dan ikannya akan menjadi konsumsi masyarakat.
“Apalagi bagi ibu hamil, yang makan ikannya, kan sangat berbahaya sekali,” jelas Meina.
Dalam kesempatan itu, pihaknya mengajak masyarakat peduli terhadap sampah, terutama sekali mengurangi penggunaan sampah plastik, sebagai upaya mengurangi volume sampah di Kabupaten Bangka, dimana saat ini mencapai ratusan ton setiap harinya.
Pada peringatan HPSN tahun 2020 di Kabupaten Bangka, juga sekaligus digelar penandatanganan komitmen bersama untuk peduli terhadap sampah, menjaga lingkungan mewujudkan Indonesia Bersih, Indonesia Maju dan Indonesia Sejahtera.
