kesehatan

338 Kasus,2 Meninggal Akibat DBD Di Kabupaten Belitung

Oleh: Ivansona_Al Editor: Lalang Gumilang 10 May 2020 - 11:29 sungailiat

KBRN, Tanjungpandan : Tahun 2020 belum genap tiga bulan,namun jumlah kasus demam berdarah dengue yang terjadi di Kabupaten Belitung lumayan tinggi.

Tercatat selama triwulan pertama atau hingga Minggu ke-11 bulan Maret 2020 tercatat sebanyak 338 kejadian dengan 2 orang diantaranya meninggal dunia.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung,Joko Sarjono kepada RRI saat dimintai keterangan terkait kasus demam berdarah dengue di Kabupaten Belitung,Jum’at (13/3/2020).

“Biasanya memang di musim penghujan seperti sekarang ini diikuti dengan meningkatnya kasus DBD ya.Selain itu juga terkadang dipermudah oleh kurangnya kesadaran masyarakat dalam memperhatikan kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar.Itu Saya kira faktor penyebab tingginya DBD di kita.Sampai sekarang minggu ke 11 ini sudah 338 kasus,2 meninggal,”ungkap Joko.

Joko Sarjono menerangkan beberapa upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung untuk mengeliminir atau menekan jumlah penderita demam berdarah di Kabupaten Belitung diantaranya dengan melakukan fogging pada kawasan telah terjadi kasus DBD dan pada kawasan lainnya untuk mencegah meluasnya wabah DBD di daerah tersebut.

“Pertama kita lakukan fogging selama Februari lalu full sebulan dan muter lagi sampai tanggal 20 Maret ini rencananya.Itu di daerah yang sudah ada kejadian DBD dan juga di seluruh kecamatan,itu massif kita lakukan biar tidak meluas.Terus kita lanjutkan dengan tindakan pemberantasan sarang nyamuk di semua tempat,”terangnya.

Selain itu ditambahkan Joko Sarjono bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung juga telah menempatkan Kader Jumantik di mana setiap satu dusun ditempatkan 1 orang kader yang bertugas memberikan edukasi kepada masyarakat di dusunnya tentang tata cara mencegah DBD di Dusun masing-masing.

“Yang tak kalah penting kita juga telah tugaskan di tiap dusun 1 (satu) orang Kader Jumantik.Tugasnya memberikan penyuluhan,edukasi lah kepada masyarakat di dusun masing-masing bagaimana cara agar terhindar dari DBD yang berbahaya ini,juga mengajak masyarakat berperilaku hidup sehat,itu intinya,”imbuh Joko.

Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung sendiri dikatakan Joko Sarjono akan terus mengawasi atau mengontrol perkembangan kasus DBD di daerah tersebut dengan membuat data yang valid dan terus di-update setiap minggu.

“Data kita update,kontrol ketat tiap minggu,kita juga tidak mau ini meluas,karena DBD ini sangat berbahaya.Masyarakat juga kalau ada anggota keluarga menunjukkan gejala DBD mohon cepat dibawa ke rumah sakit atau puskesmas terdekat biar bisa cepat diambil tindakan medis.Dengan berbagai cara itu kita harap kasus DBD di Kabupaten Belitung semakin dapat ditekan penyebarannya serta perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat semakin meningkat,”pungkasnya.