Erupsi Gunung Merapi
Gunung berapi paling aktif di Indonesia ini sejak 1768 setidaknya ada 80 letusan dengan lima tipe erupsi. Karakter khas Merapi adalah letusan eksplosif disertai aliran piroklastiknya atau dikenal wedus gembel.
Lima Tipe Erupsi Merapi
Tekanan uap air di tunuh gunung api. Erupsi ini biasanya hanya mengeluarkan hujan abu, pasir, atau kerikil.
Erupsi eksplosif yang terjadi tanpa pertumbuhan kubah lava. Erupsi vulkania memiliki kekuatan menengah, yaitu dengan Volcanic Explosivity Index (VEI) 2.
Tipe ini ditandai dengan semburan gas vulkanik dan abu vulkanik yang menyembur tinggi. Terjadi pada letusan 2010.
Magma gunung api keluar secara efusif atau tanpa disertai ledakan, lalu membentuk kubah lava yang terus membesar. Keruntuhan kubah lava itu bisa menghasilkan aliran piroklastik awan panas atau yang disebut wedus gembel.
Saat erupsi, kubah lava juga akan terbentuk dan kemudian mengalami keruntuhan sehingga menghasilkan awan panas disertai erupsi eksplosif
Sejaran Merapi (Versi Pascale – Clarie Berthommier)
700.000 – 400.000 tahun lalu, menyisakan jejak gunung bibi (2.025 meter) di sisi timur puncak merapi
60.000- 8000 tahun lalu, badan dasar merapi mulai terbentuk namum belum berbentuk kerucut. Bukit Turgo dan Plawangan di bagian selatan, yang terbentuk dari lava basaltik.
8.000 – 2.000 tahun lalu, terbentuknya kerucut-kerucut tinggi, yang sekarang disebut Bukit Gajahmungkur dan Batulawang, terletak di lereng utara, yang tersusun dari lava andesit.
2000 tahun lalu – sekarang, terbentuk kerucut puncak merapi modern di bekas kawah Pasarbubrah.
127 Gunung Api Aktif Di Indonesia (Terbanyak Di Dunia)
Ketinggian (2.930 mdpl)
Sisa Batuan (400.000 tahun)
Sabuk Vulkanik (Cincin Api Pasifik)
Rata-Rata Letusan (5-10 tahun)