info-publik

"Sikundo" Riwayatmu Kini

Oleh: Anwar Yunus Editor: 10 May 2020 - 11:46 kbrn-pusat

Pemerintah melaui dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dikelola Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Aceh, tahun 2019 telah mulai melakukan pembangunan 39 unit rumah Komunitas Adat Terpencil (KAT) di daerah setempat.

Pembangunan ini dilakukan setelah satu unit jembatan "Indiana Jones Jokowi" berukuran lebar 2,5 meter dan panjang 120 meter, menghubungkan jalan lintas dari Desa Jambak ke Desa Sikundo, telah selesai dikerjakan dan sudah difungsikan.

Diakui atau tidak semua progres pembangunan daerah tersebut setelah sempat viral di media, di mana salah satu televisi nasional swasta menayangkan cuplikan kehidupan seutas tali warga Sikundo, saat itu musim politik Pemilu 2019.

"Setelah selesai pembangunan jembatan penghubung Desa Jambak ke Desa Sikundo, warga setempat sudah tidak lagi terisolasi," kata Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) H T Ahmad Dadek, di lokasi itu.

Seluruh warga setempat beragama muslim, tidak ada ajaran/ aliran spritual berbeda dengan warga di Aceh Barat, tetapi kini desa mereka diberi stempel permukiman komunitas adat terpencil karena ada program pembangunan rumah KAT.

Kebutuhan mendesak adalah, jaringan listrik yang sebelumnya, sama sekali belum teraliri, malahan di mushola/ surau tempat mereka beribadah terlihat ada mesin ginset, itu lah sumber pembangkit energi yang tersedia.

Sebenarnya penduduk asli warga Desa Sikundo adalah di Dusun Sarah Sare yang berada di seberang sungai, namun warga semua mengunsi ke Dusun Durian saat konflik bersenjata mendera Aceh.

Di kawasan itu merupakan tempat GAM dan TNI sering bertempur, warga ketakutan hingga berpindah tempat, kemudian warga kembali setelah ada MoU perdamaian, saat ini warga tetap mendiami kampung tanah kelahiran mereka itu.

Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri, meninjau jembatan tali kabel yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari rumah Kepala Desa Sikundo, ia bersama rombongan coba menaiki tali itu untuk menyeberang ke Dusun Sarah Sare.

Ikatan tali kabel sebagai jembatan terletak persis di belakang kantor desa yang berkontruksi papan. Tali kabel hanya diikat pada pohon kayu yang sudah lapuk, di tengah perjalanan, tali bergoyang - goyang bila lebih satu orang di atasnya.

Selain membangun 39 unit rumah komunitas adat pemerintah juga akan "menggempur" desa tersebut dengan berbagai pembangunan fisik dan pemberdayaan ekonomi, pendidikan dan kesehatan.

Pemerintah akan membangun rumah dengan tipe 24 yakni ukuran 4 X 6 meter persegi, rumah itu berkontruksi semi permanen, lantainya berbahan cor semen sementara dindingnya menggunakan bahan papan/ kayu.

Kemudian juga akan dibangun sebuah balai pertemuan atau "balee duek pakat", setelah semua proses tender selesai, maka Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah, yang melakukan peletakkan batu pertama.

Kepala Desa Sikundo, Ahmad Jauhari, menyampaikan, warga masih sedikit kecewa dengan pemberian rumah KAT, sebab dengan dana APBN yang cukup besar, tapi hanya rumah ukuran 4 x 6 meter yang mereka dapatkan.

Kekhawatiran warga setempat adalah, pembangunan rumah itu tidak akan maksimal, azas manfaat hanya sebenar karena bangunan rumah berkontruksi kayu dan ukurannya sangat sempit untuk satu keluarga.

Warga masih tinggal dalam gelap saat malam karena tidak teraliri listrik, bangunan rumah masih kontruksi kayu, warga sudah duduk musyawarah membicarakan hal itu sebelum pemerintah mengeksekusi pekerjaan tersebut.